• Isekai Meikyuu De Dorei Harem wo - Chapter 030



    Chapter 030 : Reaksi

    Ketika aku berbicara tentang memasuki labirin, suasana Roxanne berubah. Sepertinya itu karena percaya diri.

    Entah bagaimana, ini menakutkan. Sebagai hasil dari menatap langsung, aku berhenti menyentuh telinganya. Karena kami pergi sebagai party, aku bersyukur dia percaya diri dalam pertempuran.

    "Bolehkah aku meletakkan pakaian di lemari? Mereka mungkin kusut."

    Karena telinganya dilepaskan, Roxanne berdiri. Hmmm. Ups, dia melarikan diri.

    "Ya. Lakukan." "Terima kasih."

    Roxanne membuka koper yang ia bawa dari rumah pedagang. Ini berisi pakaian pelayan. Apakah dia membawa itu?

    Pakaian pelayan dibeli bersama dengan Roxanne. Karena aku membayar 2.800 Nars yang hanya sebagian kecil, harga reguler seharusnya 4000 Nars. Itu dengan sendirinya adalah harga yang mahal. Itu adalah pembelian yang bagus.

    Jika aku membeli Roxanne secara mandiri, [Diskon 30%] tidak akan berfungsi. Aku tidak tahu apakah pedagang budak memiliki skill [Calc] atau tidak. Bagaimanapun ketika membeli barang-barang individu dengan sendirinya, [Diskon 30%] mungkin tidak bekerja. Apakah harga jual berubah menjadi 422.000 karena pedagang budak menjual Roxanne sendirian seharga 600.000 Nars dan telah menambahkan 4.000 Nars untuk pakaian? Moral dari cerita ini adalah bahwa seseorang tidak boleh terlalu serakah. [1]

    Roxanne meluruskan lipatan dan meletakkan pakaian pelayan di lemari. Penampilannya dari belakang juga menawan. Dari belakang, sepertinya gemetarannya telah berhenti. Iya. Dia adalah pembelian yang bagus.

    Dibandingkan dengan dadanya, Roxanne memiliki tubuh langsing. Tinggi badan kami hampir sama, tetapi ukurannya lebih ramping. Dia benar-benar memberi kesan seorang wanita.

    "Eh? Kamu bertelanjang kaki?"

    Sementara menanggalkan pakaian Roxanne dengan mata ku sekali lagi, aku menyadari bahwa dia bertelanjang kaki. [2]

    "Ya, benar."

    Roxanne menjawab seolah itu adalah fakta. Apakah dia datang tanpa alas kaki dari rumah perdagangan? Mungkin bertelanjang kaki tidak terlalu umum.

    "Boleh aku minta jubahmu?" "Ya tentu."

    Aku berdiri dan memberikan jubahku pada Roxanne dari meja. Sementara dia meletakkan jubah di lemari, aku mengelus kepalanya.

    Itu belum tentu karena gemetarannya telah berhenti. Ini untuk mengkonfirmasi. [3] Aku hanya ingin memastikan betapa dia ingin membiarkan ku melakukannya. Aku merasa dia bisa dengan mudah melarikan diri.

    Kecurigaan ku bahwa menjadi budak seindah Roxanne bisa menjadi penipu belum sepenuhnya hilang.

    Roxanne patuh membiarkan aku membelai kepalanya. Melihat perilaku ini, haruskah aku menyimpulkan bahwa dia sudah siap untuk dijual sebagai budak? Aku tidak mengerti pikirannya. Bahkan jika dia tidak menyukainya, itu tidak terungkap di wajahnya.

    Aku tidak sengaja memeluknya. Tidak, bukan itu. Itu kesalahpahaman. Bukannya kemampuan ku untuk bertahan hanya sebanyak ini. Tidak ada niat untuk tiba-tiba mendorongnya ke bawah.

    "Sayangnya, aku tidak berencana membiarkanmu pergi." "Aa, Ya ......"

    Roxanne memberikan jawaban yang tenang dan merilekskan tubuhnya. Tidak ada lagi kekhawatiran akan penipuan. Mungkin, bahkan jika aku mendorongnya ke bawah pada saat ini, dia akan baik-baik saja dengan itu.

    Karena aku memeluknya dari belakang, lenganku ada di dadanya. Mereka ...... lebih besar dari dugaanku. [4] Tetapi pada saat ini, aku harus menanggungnya. Selain itu, ada hal-hal lain yang harus kita lakukan terlebih dahulu.

    Aku hampir tidak merasa bersalah karena membeli seorang budak. Aku tidak mengerti. Aku mungkin merasakan sesuatu ketika membeli seorang budak. Yah, tidak perlu memaksakan diri untuk merasa bersalah.

    "Sepatu kulit ini, ah, bukan itu. Sandal ini, bisa kamu miliki."

    Aku merentangkan tanganku dan melepaskan Roxanne. Daya tahan ku tidak akan bertahan lama.

    "Apakah itu baik-baik saja?" "Karena kita memasuki labirin, ambil item peralatan."

    Roxanne tidak terlalu membencinya ketika aku berjongkok dan menyentuh kakinya. Kaki Roxanne tidak jauh berbeda dengan kaki manusia. Mereka tidak berbulu meskipun dia berasal dari suku Wolf Beast.

    Namun itu agak kecil. Panjang dari tumit ke jari kaki adalah 2 atau 3 ukuran lebih pendek.

    "Terima kasih." "Hanya jika mereka bisa memakai dengan benar, tapi ..." "Ya. Ah, ya. Mereka adalah sesuatu seperti aksesori magic. Mereka meregang dan berkontraksi agar sesuai dengan orang yang memakainya. Oleh karena itu, tidak apa-apa"

    Roxanne menjelaskan dari atas kepalaku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan tentang aku menyentuh tubuhnya, tetapi dia tidak menunjukkan perilaku seperti tidak suka atau ingin melarikan diri.

    Perasaan menyentuhnya yang baik ada di mana-mana. Kakinya kecil dan indah. Bagian atas kakinya halus seperti sutra.

    "Begitu ya." "Ini perbedaan antara pakaian dan peralatan normal."

    Peralatan sepertinya sesuatu yang sangat nyaman. Jika tidak, maka semuanya harus dibuat khusus alih-alih satu ukuran cocok untuk semua.

    "Bukankah itu masuk akal?" "Ya. Kurasa kebanyakan orang tahu itu." "...... Errr. Karena aku kurang akal sehat, tolong jaga aku di masa depan." "Iya."

    Itu sepertinya masuk akal di dunia ini. Sepertinya begitu. Lagipula, ada Wong Deso biasa yang memakai peralatan. Penjelasannya langsung bermanfaat. Dan, aku berterima kasih kepada Roxanne karena memberi ku dukungan ketika dibutuhkan.

    "Ada pedang satu tangan dan pedang 2 tangan. Mana yang kamu suka?"

    Aku berdiri dan bertanya pada Roxanne.

    "Tolong, pedang satu tangan." "Baik."

    Aku menyerahkan pedang ke Roxanne dari meja.

    Memberinya pedang mungkin bukan ide yang bagus atau mungkin bukan itu masalahnya. Dari sikap yang ku lihat sampai sekarang, aku menilai tidak masalah untuk memberikannya.

    Dalam situasi di mana Roxanne hanya seorang budak dalam penampilan saja dan pedagang budak memiliki motif tersembunyi, aku akan memberikan senjata kepada musuh. Misalnya, memiliki kebebasan untuk membunuhku.

    Aku harus berpikir dengan hati-hati apakah mau atau tidak. Jika aku memikirkannya bahkan jika Roxanne tidak memiliki pedang untuk digunakan, akan sulit bagi ku untuk membela diri. Karena kita akan tidur di ranjang yang sama.

    Karena kita akan ke labirin, aku harus memberinya pedang pada akhirnya. Sekarang adalah waktu terbaik untuk memberinya pedang. Memberikannya lebih awal adalah tanda untuk menunjukkan bahwa aku sangat mempercayai Roxanne.

    Jika aku akan dibunuh, itu akan terjadi setelah kehilangan keperjakaan ku. Aku pikir aku setidaknya harus menunggu sampai besok untuk memberinya pedang, atau itulah yang ingin ku lakukan. Sebagai pribadi

    "Aku belum memeliharanya, tetapi kondisinya sepertinya tidak memburuk"

    Roxanne dengan sepenuh hati memeriksa pedang itu meskipun mengetahui niat ku atau tidak. Dia memiliki wajah serius.

    "Err? Apakah perlu pemeliharaan?" "Iya"

    Um, baik itu masalahnya jika dia bilang begitu.

    "Peralatan lain juga?" "Tentu saja." "Apakah begitu?"

    Ketika aku memikirkannya, itu benar. Aku belum melakukan hal seperti pemeliharaan.

    "Master, mulai sekarang aku akan melakukan pemeliharaan karena nyawa seseorang tergantung pada peralatan. Tolong beri nilai lebih pada mereka." " ... O-Okelah kalo begitu"

    Roxanne mencondongkan tubuh ke depan dan menceramahiku. Aku bergerak mundur dengan refleks.

    "Aku akan menyerahkannya padamu."

    Roxanne selesai memasukkan sisa barang bawaan yang tersisa di meja ke dalam lemari.

    "Nah, kalau begitu datang ke sini, coba pakai sandal."

    Memiliki sepatu bot kulit di tangan, aku meminta Roxanne untuk duduk di tempat tidur. Aku membuka ikatannya dan melepas sandal untuk mengenakan sepatu kulit.

    Rasanya persis seperti kelihatannya. Sepatu bot kulit adalah perlengkapan yang memiliki peringkat lebih tinggi dari sandal. Sandal meninggalkan setengah kaki telanjang sehingga sepatu bot harus memiliki kekuatan pertahanan yang jauh lebih besar. Tidak ada monster yang mengincar kaki dan aku tidak ingin merasa pengap saat aku memakai sandal, tetapi lebih aman jika Roxanne tidak memiliki peralatan yang lebih baik daripada Master nya.

    "Iya." "Err. Ini."

    Aku mengundang Roxanne yang mencoba duduk di lantai lagi untuk duduk di tempat tidur di sebelah ku dan memberinya sandal.

    Roxanne duduk di sebelah ku dan mengenakan sandal. Sandal yang pas dengan kakiku, entah bagaimana, pas dengan kaki kecil Roxanne. Sihir itu luar biasa.

    "Hari ini di kota, ketika matahari masih cerah, aku ingin membeli barang-barang yang diperlukan. Apakah ada peralatan lain yang kamu butuhkan?" "Jika memungkinkan, perisai kayu." "Perisai kayu. Ada lagi?" "Berkenaan dengan perlindungan, berikan aku sisa-sisa dari peningkatan peralatan dasar master. Bagi ku, memberikan hal-hal sudah cukup."

    Kami berbicara sementara aku menyentuh telinga Roxanne di sebelah ku. Tidak ada lagi rasa takut atau ketegangan darinya seperti ketika kami memasuki ruangan. Hasil skinship. Skinship itu bagus.

    "Mengerti. Bagaimana dengan hal-hal yang perlu selain peralatan?" "Minyak untuk pemeliharaan diperlukan. Apakah kamu punya minyak?" "Tidak, aku tidak." "Kalau begitu aku mau botol minyak zaitun kecil"

    Minyak zaitun?

    "Okelah kalo begitu." "Nanti aku akan menggunakan kain lap. Apakah ada pakaian dalam yang usang?" "Tidak ada. Hanya itu." "Ini masih baru."

    Roxanne menyingkirkan cucian. Ups, celana pendek ku yang Aku beli 5 hari yang lalu telah terlihat. Son-in-law tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Kebetulan, aku memakai celana saat ini.

    "Aku tidak keberatan menggunakan handuk. Ada hal lain yang perlu selain itu?" "Aku mau water canteen." " water canteen (Kupikir gelas terbuat dari kayu)? Sebentar."

    Dari ransel, akua mengambil ember kayu kecil menggantikan gelas. Aku mengambil ember kayu berukuran sedang yang dimasukkan Roxanne ke dalam lemari. Aku mengambil keduanya dan berlari ke toilet.

    Aku kembali ke kamar dengan ember kayu kecil berisi air dan memberikannya kepada Roxanne.

    "Terima kasih." "Minumlah." "Ya baiklah."

    Roxanne merasakannya. Air itu dibuat dengan [Water Wall].

    Tidak berbau dan rasanya seperti air biasa. Mungkin ada yang salah dengan itu, tetapi seharusnya tidak ada yang berbahaya dibandingkan dengan air dari sungai atau air sumur. Aku sudah minum selama beberapa hari dan perut ku tidak punya masalah.

    Ngomong-ngomong, [Water ball] memiliki terlalu banyak kekuatan untuk bisa diterima oleh ember.

    "Apakah airnya baik-baik saja?" "Yah, maaf. Aku tidak mau air. Aku ingin canteen digunakan di labirin." "Ya, aku mengerti. Tidak apa-apa. Kamu akan mengerti cepat atau lambat." "Apakah begitu?"

    Roxanne yang tidak tahu tentang sihirku. Tentu saja, kita harus memiliki termos daripada tidak memilikinya. Namun air agak berat. Ketika kau memikirkan biaya itu, kenyamanan water canteen agak kecil.

    Aku duduk di tempat tidur. Untuk beberapa alasan ketika aku tidak di sini, Roxanne telah pindah ke lantai. Pantas. Dia berhati-hati dengan ku yang mendorongnya ke bawah ketika duduk di tempat tidur.

    "Kesini." "Iya."

    Aku memanggilnya ke sampingku.

    "Tidak apa-apa. Bukannya kita akan melakukan sesuatu yang cabul." "Y-Yah, tapi itu adalah tempat tidur Master." "Roxanne juga akan tidur di sini."

    Aku memeluknya dan berbisik dengan suara rendah. Seperti hakim jahat yang mengerikan.

    "...... Yah, kalau aku menerima belas kasihan, aku akan naik ke tempat tidur, tapi aku tidak keberatan tidur di lantai."

    Roxanne melihat ke bawah dan menggumamkan kompromi seperti itu. Tidak mungkin aku berpikir untuk membuatnya tidur di lantai. Hakim jahat macam apa aku ini?

    "Lakukan sekarang!" mengatakan sesuatu yang menjerit dalam diriku, tapi aku menahannya. Khususnya, sekarang tidak perlu. Seharusnya baik-baik saja untuk menikmati nanti secara perlahan.

    "Itu masuk akal?" "Di rumah perdagangan, aku mendengar ada master seperti itu juga." "Aku baik-baik saja dengan itu. Dingin dan menyusahkan, jadi kita akan tidur bersama di tempat tidur." "Ya-Ya. Terima kasih banyak."

    Sambil memeluknya, aku membelai rambutnya. Dia tidak menghindari atau tidak menyukainya. Karena dia menerima sampai titik ini, sekarang aku benar-benar berpikir itu hal yang baik dia milikku.

    "Setelah membeli satu ember air, apakah ada yang lain?" "Aku harus membawa barang bawaan. Ransel itu atau semacamnya." "Ransel? Paham." "Itu saja untukku."

    Aku menyentuh rambutnya saat berbicara. Aku menyentuh telinganya. Telinga lop ini menjadi kebiasaan.

    "Di kota ini, kamu hanya bisa membeli sekali setiap 5 hari. Jadi mungkin saja kita tidak akan bisa membeli apa pun yang terburuk selama 5 hari. Jadi pikirkan dengan benar." "Ya, tidak apa-apa." "Perisai, minyak zaitun, handuk, ember, ransel, baju besi, kaus kaki. Apa lagi yang harus dibeli seperti barang-barang ini?"

    Aku menghitung sambil mengkonfirmasi. 7 item.

    "Iya." "Untukku, apakah ada sabun di sekitar sini?"

    Tidak apa-apa. Sabun diterjemahkan dengan baik ke dalam bahasa Brahim.

    "Sabun? Karena sabun itu sangat mahal, hal-hal seperti bubuk buah Koichi biasanya digunakan, ku pikir." "Terlalu mahal? Shampo ... ... tidak, tidak apa-apa. Buah Koichi itu." "Iya."

    Sampo tidak diterjemahkan. Nah di dunia di mana sabun dikatakan mahal, tidak akan ada hal-hal seperti sampo, bilas, perawatan rambut atau kondisioner.

    "Apakah ada sesuatu seperti sikat gigi?" "Tusuk gigi berumbai kan. Kurasa cabang Shukure dijual di suatu tempat di kota."

    Tusuk gigi berumbai?

    "Perisai, minyak zaitun, handuk, ember, ransel, baju besi, kaus kaki, buah Koichi, cabang Shukure, jadi 9 item? Perlu dihafal, biar aku tidak lupa" "Ya." "Kalau begitu, ayo belanja."

    Aku berdiri dengan ransel itu. Aku ingin terus menyentuh Roxanne selamanya, tetapi seharusnya tidak. Atau lebih tepatnya, aku harus menyelesaikan tugas dengan cepat.

    Aku mengambil pedang tembaga dari item box dan membawa ransel di punggungku. Ada uang di ransel.

    "Tentu."

    Roxanne segera berdiri.

    Aku mempercayakan kunci dan meninggalkan penginapan. Pertama di tempat seperti toko umum aku membeli ember kayu kecil, ransel, sebotol minyak zaitun, dedak buah Koichi dan cabang Shukure. Total jumlah 103 Nars. Bekatul buah Koichi ada di dalam sesuatu seperti kantong aroma, mungkin untuk menggunakannya sebagaimana adanya.

    2 cabang Shukure adalah 1 Nar. Sangat murah. Maksudku, sungguh, itu hanya potongan cabang sesuatu. Tidak ada biaya apapun.

    Aku mengemas barang-barang yang aku beli di ransel dan membiarkan Roxanne membawanya.

    Di tempat berikutnya yang menyerupai toko pakaian, aku mengambil 2 handuk. Roxanne sudah memiliki miliknya untuk digunakan, tetapi membeli ekstra tidak masalah, bukan?

    "Setidaknya ada dua pasang kaus kaki. Pilih yang kamu suka." "Apakah aku boleh memilih?" "Lanjutkan." "Tapi aku tidak tahu ukuranmu."

    Dia tidak mengerti.

    "Tidak. Roxanne, kaus kaki ini untukmu." "Untukku? Apakah itu oke?" "Tidak apa-apa."

    Aku mengangguk. Roxanne dengan wajah yang sungguh-sungguh mulai memilih kaus kaki. Karena mereka adalah sandal, tidak apa-apa untuk memakainya tanpa alas kaki, tetapi karena kita pergi ke labirin, lebih baik jika dia memakai sesuatu yang tambahan. Tidak bisakah kaus kaki baik-baik saja? Atau aku seharusnya tidak mengatakannya. Kaus kaki yang aku pilih sendiri agak terlalu besar.

    "Apakah ini baik-baik saja?" "Iya." "Terima kasih."

    Roxanne memberiku kaus kaki yang dia pilih. Aku menunjukkannya kepada petugas toko bersama dengan handuk dan membayarnya.

    Aku memasukkan barang-barang ransel ke punggung Roxanne. Akhirnya kami pergi ke toko pedagang baju besi.

    Di toko baju besi, ekspresi wajah Roxanne menjadi lebih ganas dibandingkan beberapa saat yang lalu. Sangat serius untuk 1 perisai. Ekspresinya telah menjadi dunia lain. Yah, itu karena dia akan mempercayakan hidupnya untuk itu.

    Perisai kayu: perisai skill: kosong

    Namun, jika memungkinkan, aku ingin memilih satu dengan slot skill kosong. Bagaimana aku merekomendasikannya padanya? Aku ingin bertanya kepada Roxanne tentang slot kosong, tetapi lebih baik tidak melakukannya di depan umum. Aku menempatkan tiga perisai yang aku temukan dengan slot kosong.

    "Ini 3 barang bagus" "Bisakah kamu membedakannya?" "Ya."

    Dengan kata-kata Roxanne, aku membalas dengan anggukan dengan penampilan percaya diri. Semua peralatan semuanya berukuran satu untuk semua. Itu sebabnya mereka semua sama, ku pikir.

    Roxanne mulai membandingkan 3 yang aku berikan padanya. Meskipun cantik, dia memberikan perasaan yang mengintimidasi. D-dengan kerutan di antara alis.

    Aku pindah karena Roxanne menakutkan. Aku pergi diantara baju besi.

    "Berapa baju besi kulit?" "Ini 800 Nars."

    Aku pikir ini agak mahal. Harganya sebanyak itu? Aku pikir itu akan menjadi hal yang baik jika aku tidak menjual peralatan dari pencuri yang menyerang desa. Mau bagaimana lagi sekarang. Pada saat itu, aku tidak punya [Item Box].

    "Jaket kulit ini?" "Itu 1.000 Nars."

    Membeli kembali apa yang aku jual dulu terasa seperti kerugian. Aku mengambil dan membawa jaket kulit dan sarung tangan kulit dengan slot kosong. Aku berjalan ke area topi baja. Karena aku punya peralatan tubuh, tangan dan kaki, hanya tutup kepala yang tersisa.

    Leather Cap: Perlengkapan kepala Skill: kosong

    Seri kulit lain. Mungkin topi kulit ini berguna. Dari segi penampilan, ia memiliki perasaan tentang sesuatu yang akan digunakan oleh pembalap sepeda sebagai helm. Rasanya seperti itu tidak akan sepenuhnya pas di kepalaku.

    "Master, perisai kayu ini."

    Roxanne, setelah memilih perisai kayu, membawanya.

    "Apakah lebih baik bersama dengan topi kulit?"

    Aku menempatkan topi kulit di kepala Roxanne dan bertanya kepadanya. Entah bagaimana itu cocok secara misterius. Sihir itu luar biasa.

    "Tentu saja."

    Topi itu menutupi telinga anjingnya sepenuhnya. Tentu saja, itu perlu tanpa mengatakannya. Akan sangat mengerikan jika sesuatu terjadi pada telinga lucu itu.

    "Lalu, ini. 5 semuanya"

    Aku mengambil topi kulit lain dengan slot skill dan menunjukkannya kepada pedagang baju besi.

    "Terima kasih banyak. Sebagai layanan khusus, itu hanya akan menjadi 938 Nars."

    Aku membayar mereka dan memasukkannya ke dalam item box.

    Roxanne menatapku curiga karena suatu alasan. Aku berbalik ke samping sehingga pedagang baju besi itu tidak bisa mendengar dan menggumamkan beberapa gumaman yang tidak bisa dimengerti ditambah [Item Box]. Justru sepertinya Roxanne yang berada tepat di sampingku mendengarnya. Mengucapkan mantra itu merepotkan dan memalukan, jadi aku menghindari melakukannya. Haruskah aku melakukannya dengan benar?

    "Ini suda semuanya. Bagaimana kalau kita kembali?" "Iya."

    Roxanne tidak mengatakan apa pun di depan pedagang baju besi itu. Bahkan jika dia pikir itu aneh, sepertinya dia dianggap tidak menanyakannya di depan umum.

    Dalam perjalanan kembali, aku dapat melihat di matanya bahwa Roxanne ingin mengatakan sesuatu. Mungkin merepotkan.

    Di depan hotel dalam perjalanan kembali, ada toko pakaian. Toko pakaian menampilkan jubah mahal. Sekalipun harganya mahal, karena itu perlu, mereka tidak terjangkau.

    "Jika hujan, itu akan merepotkan, jadi kamu harus memiliki jubah. Kamu bisa membeli yang kamu suka."

    Aku tidak sengaja mengubah topik pembicaraan. Dia akhirnya akan mengetahuinya. Seharusnya tidak menjadi masalah jika Roxanne tahu.

    "Apakah itu baik-baik saja?" "Ya." "Terima kasih."

    Roxanne dengan gembira menundukkan kepalanya.

    Catatan:

    [1] [TL Note: moral adalah tentang pedagang yang serakah dengan mencoba mendorong lebih dan digigit oleh diskon 30%]]
    [2] [Catatan ED: Aku ingin tahu mengapa dia tidak membuka kunci skill [Lama] Pervert Man]]
    [3] [Catatan ED: Tidak aman dan sesat. Apa selanjutnya?]
    [4] [Catatan ED: O. O dia akhirnya bergerak meskipun itu tidak sengaja ....]

    0 komentar:

    Posting Komentar

  • Next Prev